CAKUPAN

Catatan Kaki Kehidupan

Featured Video

Ads Here

Thursday, April 26, 2018

Katakan Ya Jika Ya Dan Tidak Jika Tidak-Dialog Musafir


Katakan Ya Jika Ya Dan Tidak Jika Tidak
Selamat menjalankan hari baru sahabat Musafir...
Mengawali rutinitas petualangan kita hari ini, mari kita membangun perencanaan untuk keluar dari lingkup keakuan dan bergabung dengan aku yang lain; sehingga AKU MUSAFIR menjadi KITA MUSAFIR. Sebab mustahil bila petualangan dibawah kolong langit tanpa Musafir yang lain.
Pintu masuk untuk membangun lingkaran kebersamaan dengan aku yang lain selalu diawali dengan proses dialog.
     Mari kita membangun dialog dengan yang lain; TANPA HARUS menjadi orang lain; Tetap mempertahankan apa yang orisinil: yang ujung dari upaya pembangunan itu adalah KEDAMAIAN. Damai tidak harus selalu diukur pada materi;sebab ia sewaktu-waktu akan habis.  DAMAI SEJATI adalah ketentraman batin yang merupakan  buah dari dialog.


Bagaimana damai sejati dapat terwujud melalui dialog?
Dalam menghabiskan waktu Petualangan, para musafir (kita) bertutur secara jujur,terbuka,menerima dan menghargai perbedaan. Inilah bekal penting para musafir disamping tongkat dan kendi air yang ia bawa.
Hempasan badai gurun dan tajamnya kerikil kehidupan akan terlewati melalui dialog dengan sesama musafir. Dialog yang jujur dan terbuka ialah berani mengatakan APA ADANYA; tidak ditambahkan tidak pula dikurangi.


     Memang dalam petualangan kita, ada banyak musafir yang menjadi batu sandung...
Ia tidak besar tetapi kecil
Bagaimana dengan mereka ini??
Apakah demi DAMAI SEJATI setiap batu sandungan itu dibiarkan memenuhi lorong-lorong??
TIDAK...
Ia mesti dibersihkan, atau dipindahkan ke tempat yang layak untuknya. Sebab kadang-kadang tukang bangunan membutuhkan batu-batu kecil untuk merekatkan campurannya.


Di sini kita sebagai partner musafir mengambil inisiatif; tentu saja melalui dialog. Sekali lagi dialog yang jujur dan terbuka. Dialog yang jujur dan terbuka: BERANI mengatakan Benar jika Benar dan Salah Jika Salah. Amat kurang efektif bila kita hanya memberikan sepenggal tamparan keras: itu hanya menambah ukuran sandungan yang semula kecil kini menjadi agak atau lebih besar.

tamparlah ia dengan keras tetapi  berilah juga sehelai benang lembut yang dapat menarik hatinya yang hampir dan bahkan sudah masuk jurang.
    Inilah bentuk dialog yang melahirkan damai sejati. Batu sandungan yang tadinya sudah masuk jurang kini dapat dipergunakan lagi dan bahkan tingkat faedahnya lebih besar.
Itulah Dialog yang baik...
Musafir yang mengolah diri yang lain menjadi dirinya yang sejati;tanpa ia mengubah dirinya sendiri menjadi orang lain.

No comments:

Post a Comment